Wednesday

Rosella, Si Merah yang Kaya Antioksidan

Kelopak bunga yang runcing merekah dengan warna merah menyala ini sangat memikat mata. Kini, banyak orang menyeduhnya sebagai minuman kesehatan yang kaya manfaat. Si merah yang merupakan antioksidan ini ternyata sudah lama ada di Indonesia.

Antioksidan sendiri merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas.

Sementara itu, radikal bebas berasal dari molekul oksigen yang secara kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain sebagainya. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel.

Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Sialnya, kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi menyebabkan proses penuaan dan kanker.

Kembali ke pembahasan Rosella. Teh biasanya dibuat dari tanaman teh atau Camelia Sinensis tetapi akhir-akhir ini banyak orang menyukai teh Rosella. Teh ini berasal dari kelopak bunga rosella, nama Latinnya Hibiscus Sabdariffa yang dikeringkan. Tak hanya di Indonesia, bunga merah ini juga sudah dikenal dan dikonsumsi di Thailand, Mexico, Arab bahkan sejak zaman Mesir kuno.

Tanaman ini sudah ada sejak dulu di Indonesia dan dikenal sebagai asam paya meskipun tanaman ini berasal dari India dan Afrika. Pada zaman dulu orang mengenal rosella dengan nama frambozen. Sering dipakai untuk sirop dengan warna kemerahan yang cantik dan aroma yang agak manis asam. Hampir di seluruh pelosok Indonesia mengenal tanaman ini.

Biasanya bunga rosella yang sudah masak, dipetik, diambil kelopak bunganya dan disisihkan bagian tengah yang keras. Kelopak bunga bisa dikeringkan atau dapat langsung diseduh dengan air panas seperti membuat teh tubruk. Ada juga yang menambahkan sedikit perasan lemon dan madu alam. Bahkan kini, sudah ada yang jauh lebih praktis dijual dalam bentuk teh celup. Teh ini banyak dijual di toko obat herbal, apotik dan pasar swalayan bagian teh dan kopi.

Menurut Riani Susanto, ND, CT, naturapathy doctor dan certified reconnective healing practitionere, rosella juga punya efek mild laxative dan mengandung vitamin C serta anthocyanins sehingga bisa membantu pengobatan sakit jantung dan kanker. Untuk minuman teh, kita menggunakan bagian bunganya.

Teh rosella juga dipercaya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol. Dianjurkan untuk minum selama 10 hari, kemudian hentikan konsumsi sepanjang tujuh hari. Saat terkena batuk-pilek, teh rosella dapat diminum tiga kali sehari, dalam jangka waktu tiga hari. Konsumsi secara terus-menerus sangat tidak dianjurkan.

Sumber Bacaan :

http://www.detikfood.com/read/2008/07/07/151436/968098/482/rosella-si-merah-yang-kaya-antioksidan

http://female.kompas.com/read/2010/03/02/19005975/Buat.Apa.Minum.Teh.Rosella.

http://www.blogdokter.net/2008/10/28/antioksidan/

Semoga Bermanfaat