Saturday

Spirulina

Spirulina merupakan salah satu herbal yang dapat digunakan untuk beberapa macam penyakit dan penggunaannya cukup meluas beberapa tahun belakangan ini. Namun demikian, sejak 500 tahun yang lalu suku Aztek dan Maya yang tinggal di sepanjang semenanjung Yucatan Mexico telah mengkonsumsinya sebagai makanan pelengkap harian.

Herbal yang diyakini memiliki banyak khasiat tersebut merupakan ganggang hijau biru berukuran sangat kecil, kurang lebih 1 mm. Sebutan spirulina mengacu pada bentuknya yang menyerupai spiral. Sementara itu spesies spirulina sendiri cukup banyak, ada yang air laut, air tawar dan air payau, bahkan ada pula yang ditemukan pada kedalaman 600 m di bawah permukaan laut.

Bob Capelli, seorang petinggi Cyanotech (salah satu produsen spirulina terbesar di dunia) dan herbalis lulusan Rutgers University, mengungkapkan,

"Spirulina pangan terbaik diantara pangan lain karena mengandung nutrisi paling lengkap". Beberapa nutrisi spirulina yang cukup penting adalah : betakaroten, zeaxanthin dan phcocyanin. Dimana senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. "Spirulina mempunyai kekayaan antioksidan yang luar biasa untuk menetralisir radikal bebas", tambahnya.

Menurut situs mereka, Cyanotech menghasilkan 350 metrik ton spirulina per tahun dari ladang Spirulina mereka seluas 80 acre di lepas pantai Kailua, Hawai.

Antioksidan sendiri adalah sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Yang termasuk ke dalam golongan zat ini antara lain vitamin, polipenol, karotin dan mineral. Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas.

Tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan, Prof. Dr. Komari dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan, mengatakan bahwa kelebihan lain dari spirulina adalah kandungan Vitamin A dan D yang cukup tinggi, dimana vitamin tersebut berfungsi sangat baik bagi kesehatan mata dan tulang. Spirulina juga disinyalir termasuk satu-satunya tumbuhan yang mengandung vitamin B kompleks terlengkap : B1, B2, B3, B6 dan B12.

Setiap 10 gram spirulina mengandung vitamin B1 (thiamin) 0,31 mg, B2 (riboflavin) 0,35 mg, B3 (niacin) 1,46 mg, B6 (pyridoxine) 80 mcg dan B12 (cobalamine) 32 mcg. Peran vitamin B sangat penting. Misalnya, vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah, sumsum tulang dan memperbaiki sistem saraf.

Wayne Weart dari Department of Pharmacy University of South Carolina mengungkapkan mineral lain yang terkandung dalam spirulina seperti magnesium, zink, selenium dan zat besi. Zink berfungsi membantu memastikan fungsi-fungsi enzim di tubuh berjalan sempurna, selenium mampu mencegah penyakit gondok dan zat besi sendiri membantu pembentukan darah dan menguatkan sistem imun. Prof. Dr. Ali Khomsan, Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB mengatakan, "Zat besi pada spirulina 58 kali lebih banyak daripada bayam dan 18 kali lebih tinggi dari daging".

Juga hasil riset Prof. I Nyoman Kabinawa di tahun 1980 membuktikan bahwa spirulina kaya akan protein. 70% sel spirulina mengandung protein. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan sumber lain seperti daging hewan dan ikan yang mengandung 15-25% protein, ayam (24%), kedelai dan susu (35%), kacang-kacanga (25%) dan biji-bijian (25%).

Berikut beberapa penelitian lain yang berkenaan dengan Spirulina :

1. Lumsden dan D.O. Hall, University of London King's College, 1974.

Mereka membuktikan bahwa kandungan zat besi spirulina lebih tinggi dibandingkan bayam. Spirulina juga mengandung enzim superoksida dismutase penghambat kerusakan sel akibat radikal bebas, terutama sel kulit, jaringan otak dan indra.

2. Gustafson K.R. dan Cardellina J.H., National Cancer Institute, 1989.

Dalam risetnya, sel manusia yang diinduksi ganggang hijau pada konsentrasi tertentu, ampuh menghadang serbuan infeksi virus HIV-1. Dari 600 jenis ganggang biru-hijau, efek antivirus hanya dimiliki 60 jenis, termasuk spirulina plantesis.

3. Hayashi, Toyama Medical & Pharmaceutical University, Jepang.

Spirulina Platensis menghambat replikasi herpes simplex virus (HSE-1) pada sel hela dengan konsentrasi 0,08-50 mg/m. Ekstrak itu tidak berefek mematikan virus, tetapi mengubah virus agar masuk ke dalam sel. Virus kemudian disintesis proteinnya hingga mengecil dan tak berdaya.

4. Iwata & Munakata, Journal of Japan Society for Nutrition Food Science, 1990.
Meneliti pengaruh spirulina terhadap pekerja berkadar kolestrol tinggi, hipertensi ringan dan hiperlipidemia. Masing-masing pekerja diberikan 4,2 gram serbuk spirulina per hari. Setelah 4 minggu terjadi penurunan 4,5% kadar kolesterol darah, dari 244 mg/dl menjadi 233 mg/dl dan LDL kolestrl turun sebesar 6,1%.

5. Mathew B. & Sankaranarayanan, Journal Nutrition of Cancer, 1995.

Riset itu melibatkan 87 penderita leukopia (prakanker) akibat mengunyah tembakau. Sebanyak 44 orang diberi asupan spirulina 1 gram per hari, sedangkan 43 orang lainnya kapsul obat tertentu dari dokter. Hasilnya, sebaran kanker orang yang mengkonsumsi spirulina terhambat 45%, sedangkan yang mengkonsumsi obat hanya 7%.

Sumber Bacaan :

Ampuhnya Spirulina Atasi Penyakit. Majalah Trubus no. 442. Edisi September 2006.

Camilan Kaya Gizi. Majalah Trubus no. 442. Edisi September 2006.

Singkap Tabir Faedah Bianglala. Majalah Trubus no. 442. Edisi September 2006.

http://www.cyanotech.com/spirulina.html

http://www.blogdokter.net/2008/10/28/antioksidan/

Semoga Bermanfaat
Budi Ari