Al Qusthul Bahri (Kostus)
Aiman bin Abduh bin Abdul Fattah dalam buku Shahih Thibbun Nabawi
(hal. 171) menyebutkannya sebagai kostus, M. Laiq Ali Khan dalam The
Magic Potion from India menggolongkan kostus sebagai saussaurea lappa
yang masuk ke dalam genus saussaurea dan famili asteraceae.
Sedangkan Ibnu Qayyim, semoga Allah Ta’ala merahmatinya, menyebutkan
bahwa kostus sendiri ada dua macam, yang berwarna putih disebut sebagai kostus laut dan yang berwarna hitam disebut sebagai kostus hindi (Metode
Pengobatan Nabi, hal. 431 – terjemahan buku tersebut tidak menggunakan
kata 'kostus' melainkan 'cendana')
Dari sejarahnya, akar kostus
merupakan salah satu produk perdagangan yang cukup penting antara
Romawi dan India. Tanaman ini banyak ditemukan di tempat-tempat yang
berudara dingin pada ketinggian 3500-5000 meter, di Asia sendiri kostus
tersebar di pegunungan Himalaya dan telah menjadi bahan obat suku-suku
Tibet sejak dulu terutama dalam mengatasi disentri dan radang.
Sebagian herbalis-TCM (Traditional Chinese Medicine) menamakannya dengan mu xiang yang memiliki rasa
pahit dan tajam serta memiliki sifat hangat. Dalam Chinese Herbal Materia
Medica, disebutkan bahwa herba ini memiliki aksi antara lain :
meregulasi qi dan memperkuat limpa dengan arah meridian kantong empedu,
usus besar, limpa, lambung dan san-jiao.
Islam sendiri memberikan tempat yang istimewa bagi kostus ini, sebagaimana sabda Nabi Muhammad ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam,
“Sesungguhnya sebaik-baiknya obat bagi kalian adalah bekam dan al qusthul al bahri” (HR. Al Bukhary no. 5696)
“Hendaknya kalian berobat dengan al ‘ud al hindi, karena di dalamnya terdapat tujuh macam obat ...” (HR. Al Bukhary no. 5692)
WallaHu a’lam
Disarikan dari beberapa sumber, mudah2an bermanfaat.