Sebagaimana kedokteran barat yang dipelopori oleh filsuf Yunani, Hipocrates (460-370 SM), TCM pun memiliki sejarah yang cukup panjang. Konsep yin-yang yang menjadi dasar dari TCM, pertama kali diketahui melalui buku Yi-Jing (Book of Changes) sekitar 700 tahun SM dan 'dibakukan' oleh Zou Yan (350-270 SM) melalui 'School of Yin-Yang' salah satu sekolah TCM tertua.
Yin-yang awalnya digambarkan sebagai garis yang patah menjadi 2 (yin) dan garis lurus bersambung (yang) kemudian berkembang menjadi gambar Tai-Ji, dimana gambar yang diarsir gelap disebut yin dan gambar terang disebut yang.
"Di dalam yin ada yang, di dalam yang ada yin". Untuk memudahkan memahami ini kita mengkaitkan dengan fenomena alam. Waktu malam (jam 18.00 hingga jam 06.00 pagi) adalah yin sedangkan waktu siang (jam 06.00 hingga jam 18.00 malam) adalah waktu yang. Waktu yang di dalam yin : paruh malam kedua, waktu yin di dalam yin : paruh malam pertama, waktu yin di dalam yang : sore hari dan waktu yang di dalam yang : pagi hari.
Yin-yang Tubuh Manusia
Yin : depan (dada dan perut), tubuh (kepala ke bawah), organ dalam, bagian tubuh di bawah pinggang, permukaan interior-medial alat gerak, organ zang (padat), struktur organ, darah dan jin-ye, ying-qi (qi-nutrisi).
Yang : belakang, kepala, kulit dan otot (eksterior), bagian tubuh atas pinggang, permukaan posterior-lateral alat gerak, organ fu (berongga), fungsi organ, qi, wei-qi (qi-pertahanan).
Hubungan Yin dan Yang
(1) Hubungan berlawanan (oposisi)
contoh : panas-dingin
Seseorang dengan kondisi yang-ekses dimanifestasikan dengan merasa hangat/panas pada tubuhnya. Sebaliknya, seseorang dengan kondisi yin-ekses akan merasakan dingin pada tubuhnya.
(2) Hubungan saling ketergantungan (interdependensi)
contoh : hubungan fungsi (yang) dan struktur (yin) organ tubuh
Struktur organ hati dimaifestasikan pada organ aktual dan hati memiliki fungsi menyimpan darah juga menjamin qi (energi) bergerak secara 'halus' ke seluruh tubuh termasuk ke organ hati itu sendiri.
(3) Hubungan saling meng'konsumsi' (mutual consuming)
Yin ekses : ketika tubuh terkena dingin-ekses, maka tubuh akan mengkonsumsi yang terutama yang-limpa. Yang ekses : ketika tubuh terkena panas-ekses, maka hal ini akan mengkonsumsi cairan tubuh (jin-ye termasuk yin) dan menimbulkan sindrom kering.
(4) Hubungan inter-transformasi
contoh : bekerja keras (yang) tanpa istirahat akan menimbulkan defisiensi (yin) terhadap energi tubuh. Terlalu cemas/khawatir (yang) juga akan menghabiskan (yin) energi. Terlalu banyak melakukan aktifitas hubungan suami-istri (yang) akan menghabiskan jing/essence (yin) dan lainnya.
Yin-yang dan Gejala (Symptons)
Yin : penyakit kronis, gradual, penyakit cenderung menetap, dingin, mengantuk, suka menutup tubuh dengan selimut, alat gerak dan tubuh dingin, muka pucat, menyukai minuman panas, suara lemah, tidak suka berbicara, nafas pendek, tidak haus, air seni cenderung banyak dan berwarna putih, diare, lidah pucat dan nadi lemah.
Yang : penyakit akut, cepat berkembang, penyakit mudah berubah, panas, insomnia, tidak menggunakan selimut, alat gerak dan tubuh dingin, muka merah, suka minuman dingin, suara keras, nafas panjang, air seni berwarna keruh, konstipasi, lidah merah dengan selaput kuning dan nadi kuat
Yin-yang dan Patologi
Kondisi tubuh manusia dikatakan sehat jika terjadi keseimbagan antara yin dan yang. Jika disebutkan 'yang-ekses (atau yang-shi)' artinya bukan kelebihan 'yang-qi', tetapi ada patogen-yang (misalnya panas) yang menyerang tubuh. Dan jika disebutkan 'yang-defisien (atau yang-xu)' maka artinya tubuh kekurangan 'yang-qi'
Begitu pula jika disebutkan 'yin-ekses (atau yin-shi)' artinya bukan kelebihan 'substansi-yin', tetapi telah munculnya patogen yin (misalnya dingin) yang menyerang tubuh. Dan jika disebutkan yin-defisien (atau yin-xu)' maka artinya kekurangan 'substansi yin' seperti jin-ye (cairan), xue (darah) dan jing-ginjal.
Dan perlu diketahui pula bahwa gejala yang-ekses bisa jadi sama dengan yin-defisien seperti kekeringan : mata kering, tenggorokan kering serta kulit kering. Demikian pula gejala yin-ekses bisa jadi sama dengan yang-defisien, seperti : kelembaban, mata berair, hidung berair (pilek), diare dan sebagainya.
Teknik Terapi
Yang-ekses : membuang panas & jangan menggunakan moksa
Yang-defisien : tonifikasi yang & boleh menggunakan moksa
Yin-ekses : mengeluarkan dingin & boleh menggunakan moksa
Yin-defisien : menutrisi yin & jangan menggunakan moksa
Sebagai contoh berikut beberapa sindrom yang berkenaan dengan organ paru :
(1) yang-defisen : Sindrom qi-paru defisien, titik yang diambil LU-09 (mentonifikasi qi-paru, tonik), LU-07 (mentonifikasi qi-paru, tonik) dan lainnya - boleh dimoksa
(2) yin-ekses : Sindrom angin-dingin menginvasi paru, titik yang diambil LU-07 (mengeluarkan angin dan menstimulasi penyebaran qi-paru, sedasi), BL-12 (mengeluarkan angin, sedasi) dan lainnya - boleh dimoksa
(3) yang-ekses : Sindrom angin-panas menginvasi paru, titik yang diambil LU-07 (mengeluarkan angin dan menstimulasi penyebaran qi-paru, sedasi), LI-04 & LI-11 (mengeluarkan panas, sedasi) serta lainnya - tidak boleh dimoksa
(4) yin-defisien : Sindrom yin-paru defisien, titik yang diambil LU-09 (mentonifikasi yin-paru, tonik), SP-06 (menutrisi yin, tonik) dan lainnya - sebaiknya tidak dimoksa
Untuk menentukan salah satu dari keempat sindrom di atas (jika permasalahannya pada organ paru, maka sekali lagi, dilakukan dengan 4 cara pemeriksaan dengan melihat fenomena yang terjadi pada tubuh pasien.
Sumber Bacaan :
The Foundations of Chinese Medicine. Giovanni Maciocia. Elsevier. 2n Edition. 2005
Semoga Bermanfaat