Sunday

Jin-ye (Cairan Tubuh)

Cairan tubuh dalam bahasa Cina disebut disebut jin-ye, dimana kata tersebut terdiri dari dua karakter yaitu : jin dan ye. Jin mengindikasikan sesuatu yang cair, sedangkan ye mengindikasikan cairan dimana organisme makhluk hidup tinggal (misalnya organisme dalam buah-buahan)

Jin merupakan cairan tubuh yang bersih, bening dan ringan yang bersirkulasi di dalam tubuh bersama qi-pertahanan (wei-qi) serta bergerak relatif cepat di sekitar kulit dan otot. Jin dikuasai oleh organ paru dan san-jiao atas yang menyebarkannya ke seluruh kulit tubuh manusia.

Fungsi daripada jin adalah membasahkan/melumasi dan ambil bagian serta memberi nutrisi bagi kulit dan otot kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk keringat, cairan ini juga dimanifestasikan dalam bentuk air mata, saliva dan mucus. Fungsi jin yang juga penting adalah menjadi bagian dari cairan darah, yaitu mengencerkan darah dan menghindarkannya dari bekuan darah atau darah statis.

Cairan ye cenderung keruh, berat dan padat. Ye bersirkulasi bersama qi-nutrisi di bagian dalam tubuh dan dikuasai oleh organ limpa dan ginjal untuk proses transformasinya serta san-jiao bawah untuk pergerakan dan ekskresi. Fungsi ye adalah untuk membasahi sendi, tulang belakang, panca indera dan sumsum otak.

Secara umum jin-ye mempunyai 3 fungsi : (1) melumasi dan menghidupi organ tubuh (2) transformasi dan transportasi darah serta (3) transportasi qi.

Sumber Cairan Tubuh

Sumber cairan tubuh berasal dari makanan dan minuman yang ditransformasikan dan dipisahkan oleh organ limpa. Cairan yang 'bersih' mengalir dari limpa ke paru-paru kemudian menyebar ke kulit dan sebagian menuju ginjal.






















Sementara itu, cairan yang 'kotor' akan mengalir menuju usus kecil. Dari usus kecil sebagian mengalir menuju kandung kemih setelah mengalami purifikasi dan sebagian lainnya menuju usus besar dimana cairan tersebut akan diabsorbsi. Di dalam kandung kemih kemudian cairan tubuh dipisahkan lagi, sebagian dialirkan menuju eksterior tubuh menjadi keringat dan sebagian menjadi urin. Organ kandung kemih dapat memproses pemisahan ini karena mendapatkan qi yang berasal dari yang-ginjal

Hubungan Jin-ye dengan Qi

Jin-ye dan qi berhubungan dalam banyak cara, (1) qi melakukan tranformasi dan transportasi terhadap cairan. Tanpa tenaga dari qi, cairan akan terakumulasi dan berpotensi menimbulkan penyakit (2) qi menahan cairan tubuh. Jika qi defisien maka akan menimbulkan beberapa penyakit seperti enuresis (defisiensi qi-ginjal) dan keringat tubuh spontan (defisiensi qi-paru) (3) cairan tubuh menutrisi qi, artinya jika limpa dan lambung (lambung asal mula cairan tubuh) defisien maka qi (terutama qi-pertahanan) pun dapat defisien.

Hubungan Jin-ye dengan Xue

Terdapat hubungan mutualisme antara cairan tubuh dengan darah. Cairan tubuh secara konsisten mengencerkan darah agar tidak terjadi stagnasi dalam pembuluh darah dan darah pun dapat memberikan nutrisi dan suplemen kepada cairan tubuh. Juga, jika terjadi kekurangan cairan tubuh dalam waktu yang sangat panjang, maka akan mengakibatkan kekurangan darah dan sebaliknya pada kasus seperti menorrhagia (pengeluaran darah yang cukup banyak pada kondisi haid) dapat menyebabkan kekuragan cairan.

Patologi pada Cairan Tubuh

Secara umum gejala patologis terhadap cairan tubuh dibagi dua, yaitu defisiensi dan akumulasi. Defisiensi cairan tubuh akan menyebabkan dehidrasi, sedangkan akumulasi dari cairan tubuh akan menyebabkan oedema dan phlegma. Sedangkan gangguan patologis yang dapat dilihat dari manifestasi jin-ye di dalam tubuh, dapat diamati melalui : keringat, ingus, air mata, air liur dan ludah.

Berkenaan dengan keringat, menurut teori wu xing, jantung berunsur api dan api jantung diubah menjadi yang-qi untuk menguapi cairan tubuh, sehingga keluar dari tubuh dalam bentuk keringat. Jadi pada hakekatnya keringat adalah merupakan cairan jantung. Insufisiensi yang-jantung akan berakibat pada oligo-hidrosis, sebaliknya bila api-jantung membara akan mengakibatkan poli-hidrosis.

Sementara itu, ingus merupakan cairan mukus yang berasal dari hidung, dan dapat melumasi lubang hidung. Karena hidung merupakan muaranya paru, maka ingus merupakan cairan paru. Jika qi-paru gagal menyebar, maka hidung menjadi tersumbat dan ingus mengalir ke luar. Sedangkan apabila organ hati terserang angin-panas, maka air mata akan mengalir keluar dengan derasnya, sebaliknya jika yin-hati defisien, maka minimnya air mata akan mengakibatkan bola mata menjadi kering.

Air liur sendiri berhubungan dengan organ limpa. Limpa-defisien akan menyebabkan saliva mengalir keluar dari mulut, sebaliknya jika yin-limpa insufisien, maka mulut kering karena kekurangan air liur. Sedangkan ludah menurut TCM merupakan hasil transformasi jing-ginjal, dimana jika jing-ginjal berkurang akan termanifestasi pada mulut yang kering.

Sumber Bacaan :

The Foundation of Chinese Medicine. Giovanni Maciocia. Elsevier. 2nd edition. 2005.

Traditional Chinese Medicine. Irwan Hendrata Widjaja & H.Effendy. INORMEC. Surabaya.

Semoga Bermanfaat.
budi ari