2. Jantung
Jantung menduduki posisi utama diantara kelima organ Cang dan memerintah aktifitas kehidupan seluruh tubuh, karena itu Huangdi Neijing menyebut jantung sebagai 'raja dari semua organ'.
Secara umum jantung memiliki dua fungsi utama : (A) mengatur darah dan (B) mengatur perasaan hati atau jiwa.
(A) Mengatur Darah (Xue)
Kemampuan jantung mengedarkan darah bergantung pada fungsi qi-jantung serta yang-hati, yang bertindak sebagai pendorong, penghangat, pelembab maupun pemasok nutrisi bagi yin-jantung maupun xue-jantung.
Apabila qi, xue, yin dan yang-jantung cukup, maka denyut jantung juga akan normal, sirkulasi darah konstan, nutrisi diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar, sehingga semua organ tubuh mampu berfungsi dengan normal. Oleh karenanya, tubuh tampak penuh vitalitas, wajah memerah berseri dan irama nadi teraba normal.
Sebaliknya, apabila qi, xue, yin dan yang tidak mencukupi atau tidak teratur, fungsi jantung untuk meregulasi darah juga akan terganggu. Misalnya, qi-jantung lemah, maka muka pucat, nadi lemah tak bertenaga dan air muka tampak kehijauan.
Jantung juga berperan dalam proses 'pemerahan' darah (hua chi). Sari makanan setelah dicerna dan diserap oleh limpa dan lambung didistribusikan ke jantung dan paru. Setelah bercampur dengan udara segar yang dihirup paru, serta dihangatkan maupun diuapi oleh yang-jatung, sari gizi tersebut akan diubah menjadi cairan darah yang berwarna merah.
(B) Mengatur Perasaan
Agar fungsi pengaturan perasaan normal, jantung membutuhkan gizi maupun pelembaban xue-jantung dan yin-jantung. Disamping itu dibutuhkan juga qi-jantung dan yang-jantung yang sehat. Akibatnya orang tampak enerjik, cekatan dalam berfikir dan tangkas.
Sebaliknya, jika terjadi ekses atau defisiensi terhadap fungsi jantung yang mengendalikan perasaan maka akan muncul gejala palpitasi, insomnia, banyak mimpi, bahkan kadang-kadang terlihat delirium (bingung-akut), kesadaran menurun, hingga koma.
Juga jika terjadi goncangan jiwa yang terlalu kuat sehingga menimbulkan emosi yang abnormal atau jantung terkena gangguan patogen panas, hal itu mengakibatkan suatu keadaan yang disebut 'jantung tidak dapat mengendalikan jiwa atau perasaan', dengan gejala yang mirip seperti delirium, sinkopi (koma) dan berbagai macam penyakit jiwa seperti skizofrenia.
Jantung Menguasai Pembuluh Darah dan Keringat
Jantung langsung bersambungan dengan pembuluh darah dan secara fungsional, melalui denyutannya jantung mendorong darah untuk beredar di dalam pembuluh darah. Apabila fungsi jantung terganggu atau pembuluh tidak rata, akan berpengaruh terhadap sirkulasi darah maupun denyut nadi.
Demikian pula dengan keringat pada tubuh manusia dikuasai oleh jantung. Hubungannya adalah : keringat yang keluar dari tubuh berasal dari jin ye, sedangkan jin ye merupakan kandungan penting dalam xue, dan xue sendiri dialirkan oleh pompa jantung melalui pembuluh darah.
Pengeluaran keringat terlalu banyak akan menganggu qi dan xue dari jantung sehingga menimbulkan gejala berdebar-debar dan badan lesu. Sebaliknya, kekurangan qi-jantung menakibatkan banyak keluar keringat, sedangkan kekurangan yin-jantung dapat mengakibatkan keluar keringat pada waktu tidur.
Jantung Bermuara di Lidah
Apabila qi, xue, yang dan yin-jantung normal, maka lidah terlihat merah segar, gerakannya lincah, bertekstur lunak, tajam dalam cita rasa dan mampu berbicara dengan lancar. Sebaliknya jika darah jantung mengalami insufisiensi, maka lidah akan tampak pucat dan tidak memiliki cita rasa. Warna ungu pada lidah dapat juga diartikan sebagai peredaran xue-jantung tidak lancar.
Xue-jantung yang membara, akan mengakibatkan lidah berwarna merah tua dan bahkan timbul ulserasi (sariawan) di lidah. Begitu pula jika qi-jantung abnormal, maka lidah akan mengalami antropi (penyusutan jaringan), kaku dan timbul disfasia (gangguan bahasa).
Manifestasi Eksternal di Wajah
Keadaan qi, xue, yin dan yang-jantung terutama terpancar di wajah, sehingga dengan mengamati warna dan mimik muka, dapat diperoleh gambaran apakah keempat unsur tersebut berada dalam keadaan normal atau tidak.
Namun jika qi-jantung mengalami insufisiensi disertai defisiensi xue-jantung, maka wajah tampak pucat dan kuyu. Begitu pula pada xue-jantung yang mengalami stagnasi, wajah akan terlihat sianotik (membiru).
Sumber Bacaan :
Dasar Teori Ilmu Akupuntur. Sim Kie Jie. Rasindo. Jakarta. 1997.
Traditional Chinese Medicine. Irwan Hendrata Widjaja & H.Effendy. Lembaga Pendidikan Akupuntur & Herbal INORMEC. Surabaya.
Semoga Bermanfaat
klinikalangalang.blogspot.com