Tuesday

Bawang Berlian, Stop Suntik Insulin & Pereda Autisme

I

Bawang berlian (bawang dayak) atau Eleutherine americana bukan seperti bawang merah atau bawang putih yang dikenal oleh masyarakat di nusantara. Bawang berlian termasuk famili Iridaceae sedangkan bawang merah dan bawang putih merupakan bagian dari famili Liliaceae.

Harganya pun berbeda jauh, jika bawang merah dan bawang putih di pasar tradisional per kilogramnya berkisar antara Rp. 12.000,- hingga Rp. 15.000,- rupiah, maka bawang berlian harganya bisa mencapai Rp. 500.000,- per kilogramnya. Salah satu keistimewaan bawang berlian ini adalah dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes dan penyakit lainnya.


Aliyah Muhdi, seorang ibu dua anak, telah menderita diabetes sejak tahun 2009. Menjelang tidur, perempuan yang berusia 44 tahun tersebut menyuntikan insulin di lengannya dengan dosis sekali suntik sebanyak 14 unit. Bila malam ini ia menyuntikkan di lengan kirinya maka esok malam ia menyuntikan insulin di lengan kanannya dan begitu seterusnya.

Insulin sendiri berperan dalam metabolisme glukosa bagi sel. Sejatinya, sel beta di pankreas memproduksi hormon insulin. Namun pada pasien diabetes sel beta mengalami kelainan sehingga produksi insulin tidak cukup mengurai glukosa. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat. Pada pasien diabetes, kadar gula darah usai makan mencapai lebih dari 200 mg/dl.

Meski rutin menyuntikan insulin dan menjaga pola makan, kondisi Aliyah tak kunjung membaik hingga akhirnya seorang rekan menyarankan untuk mengkonsumsi bawang berlian. Sejak Juni 2012 Aliyah mengkonsumsi masing-masing dua kapsul umbi Eleutherine americana pada pagi dan sore. Tiga hari paska konsumsi, Aliyah merasakan perubahan, “Badan terasa segar. Luka di tangan akibat tergores pisau saat memasak pun mengering”. Dan Aliyah pun akhirnya menghentikan kegiatan menyuntik insulin ke tubuhnya.

Penelitian khasiat bawang berlian dalam mengatasi diabetes mellitus sebelumnya pernah dilakukan oleh Maria Gunawan Puteri dan rekan dari Divisi Biosains Universitas Hokkaido, Jepang. Hasil uji yang dilakukan oleh Maria menunjukan bahwa senyawa aktif yang berperan dalam menghambat alfa-glukosa adalah eleutherinoside A. Dengan terhambatnya alfa-glukosa, maka penyerapan glukosa juga terhambat, ini artinya kadar gula dalam darah juga berkurang.
 
II
 
Autisme digolongkan sebagai gangguan perkembangan anak dan bukan merupakan suatu penyakit. Namun demikian, autisme tidak menghalangi si anak untuk dapat berprestasi baik hingga lulus sarjana-misalnya atau lebih tinggi, bahkan di Singapura ada restoran yang seluruh pekerjanya adalah individu autistik.

Lalu bagaimana duduk perkara bawang berlian dapat membantu kondisi individu autistik ?

Dr. Melly Budhiman, SpKJ yang berpraktek di Rumah Sakit MMC Kuningan Jakarta Selatan, berhipotesis bahwa bawang berlian mampu memperbaiki kondisi individu autistik karena mengandung senyawa aktif yang berperan sebagai anti alergi.

Alergi pada individu autisme akan memperberat gejala autisme seperti hiperaktif dan sulit berkonsentrasi. Ketika alergi sudah teratasi, maka otak akan bekerja lebih baik sehingga anak menjadi lebih tenang dan mudah berkonsentrasi.

Sumber Bacaan : 
 
Bawang Berlian Stop Suntik Insulin. Majalah Trubus. Edisi 514. September 2012. Hal. 12-16.
Umbi Pereda Autisme. Majalah Trubus. Edisi 514. September 2012. Hal. 18-19.
Semoga Bermanfaat